daftarkan 4kiper

Selasa, 08 Februari 2011

|

MALANG - Bertarung di Liga Champion Asia (LCA) semula dianggap misi yang hampir mustahil bagi Arema FC. Maklum, sejak awal musim Indonesia Super League (ISL) 2010-2011 hingga menjelang habis putaran pertama, tim ini masih mengalami defisit.

Problem finansial sempat memicu keraguan tim arahan Miroslav Janu. Itu belum termasuk daya saing tim Indonesia yang tak pernah cemerlang di ajang klub-klub papan atas se-Asia tersebut. Namun, menjelang bergulirnya LCA, Arema menyatakan tak ada kendala.

Batas waktu pendaftaran pemain ke LCA adalah 1 Februari 2011 dan Singo Edan telah mendaftarkan 28 nama. Dua nama baru yang disusulkan pada 1 Februari adalah kiper Syaifudin dan pemain bertahan Hendra Ridwan yang baru bergabung.

Pendaftaran tersebut ibarat rezeki nomplok bagi Syaifudin. Mantan kiper Persebaya Surabaya dan Persibo Bojonegoro tersebut bergabung ke Arema dan bakal langsung mencicipi liga level tinggi. Perekrutan Syaifudin sebenarnya adalah langkah antisipasi karena Kurnia Meiga bergabung timnas U-23.

Khawatir pemusatan latihan timnas berlangsung lama, Miro akhirnya mencari kiper alternatif untuk mendukung Ahmad Kurniawan dan Aji Saka. Sebenarnya kualitas Ahmad Kurniawan cukup memadai. Tapi Miro tak mau berspekulasi karena kakak kandung Kurnia Meiga tersebut sering cedera.

“Tapi Kurnia Meiga tetap didaftarkan ke LCA dan berarti Arema mendaftarkan empat kiper sekaligus,” kata Sudarmaji, Media Officer Arema FC. Menurut mantan wartawan ini, pendaftaran empat kiper adalah keputusan terbaik disebabkan belum pastinya jadwal pemusatan latihan timnas.

Jika Kurnia Meiga tak bisa bermain di LCA, maka dua kiper yang masuk line up adalah Syaifudin dan Ahmad Kurniawan. Sedangkan Aji Saka kemungkinannya kecil karena masih muda dan minim pengalaman. Namun Aji Saka tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan ada yang cedera.

Sementara, empat pemain asing yang didaftarkan ke LCA adalah Roman Chmelo, Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan dan Esteban Guillen. Sebelumnya Arema sempat berencana mendaftarkan Pierre Njanka, namun pemain Kamerun itu memilih mundur dari tim.

Khusus pembiayaan ke LCA, tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan mengaku tak ada masalah. Biaya transportasi laga away yang selama ini dikhawatirkan, bakal di-cover dana subsidi dari AFC sebesar kira-kira Rp300 juta per pertandingan.

Dengan estimasi per pemain membutuhkan Rp16 juta hingga Rp17 juta untuk biaya transportasi laga away, maka manajemen tak akan banyak menambah kekurangan. “Kita sudah menghitung kebutuhannya dan nampaknya tak ada masalah di LCA nanti, terutama sisi pembiayaan,” tambah Sudarmaji.

Selain itu, pada 7 Februari ini, perwakilan dari AFC bakal berkunjung ke Stadion Kanjuruhan untuk melakukan verifikasi. Dilihat dari fasilitas stadion yang ada di Kepanjen tersebut, Arema hanya tinggal menambah lampu penerangan yang belum memenuhi syarat.

Selain lampu, tak ada persoalan terkait fasilitas stadion untuk LCA. “Kita akan memenuhi kebutuhan penerangan dan berkoordinasi dengan Pemkab Malang selaku pengelola stadion. Kita optimistis sebelum LCA bergulir, semua fasilitas sudah memenuhi standar,” tandasnya.
(wei)

0 komentar:

Posting Komentar

Label

translate

pesan

Followers

 

Lorem

Ipsum

Dolor